Sumber foto, RADAR CIANJUR |
QUBA Cianjur (30/01/14): Sebanyak 320 desa dari total 360 desa di 32 kecamatan di kabupaten cianjur ditetapkan sebagai rawan bencana. Setelah longsor di kampung Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, bencana serupa terjadi di Kampung Cigedongan, Desa Mekarmulya, dan Cirama Girang, Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur.
Sejak longsor terjadi, selasa (21/1) lalu, banyak perubahan terjadi di kampung tersebut. Banyak pohon, jalan dan rumah bergeser dari tempatnya semula, ini dikarenakan pergeseran tanah yang terjadi hampir setiap tiga jam sekali. Ribuan warga diungsikan serta puluhan rumah hancur tergusur longsor. Selama Januari 2014, tercatat tiga titik longsor terjadi.
Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh ketika meninjau lokasi bencana mengatakan, "Kami sudah keluarkan surat edaran untuk desa-desa agar waspada bencana khususnya longsor yang sering terjadi di Cianjur, karena topografi Cianjur yang berbukit," ujarnya kemarin.
"Saya datang selain meninjau beberapa rumah yang rusak juga untuk memberikan peringatan kepada warga yang kadang enggan untuk direlokasi. Saya sarankan warga bahkan kami akan berikan dana stimulan agar mereka direlokasi," ucapnya.
Tjetjep mengatakan, alokasi anggaran yang disiapkan pemerintah daerah sebagai anggaran darurat sebanyak Rp 5,7 miliar dirasa tidak cukup, itu karena anggaran tersebut termasuk alokasi untuk relokasi.
Di kabupaten Cianjur, hanya sekitar 10 persen dari total jumlah desa yang aman dari ancaman bencana berdasarkan pemetaan pada 32 kecamatan yang ada di kabupaten Cianjur.***(air)